Passion by Lauren Kate

"Every single lifetime, I'll choose you. Just as you have chosen me. Forever."

Luce would die for Daniel. And she has. Over and over again. Throughout time, Luce and Daniel have found each other, only to be painfully torn apart: Luce dead, Daniel left broken and alone. But perhaps it doesn’t need to be that way. . . .

Luce is certain that something—or someone—in a past life can help her in her present one. So she begins the most important journey of this lifetime . . . going back eternities to witness firsthand her romances with Daniel . . . and finally unlock the key to making their love last.

Cam and the legions of angels and Outcasts are desperate to catch Luce, but none are as frantic as Daniel. He chases Luce through their shared pasts, terrified of what might happen if she rewrites history.

Because their romance for the ages could go up in flames . . . forever.


Lauren Kate's Passion adalah buku ketiga dari Fallen series dan mengambil cerita langsung dari buku sebelumnya, Torment, berhenti. Luce pergi untuk perjalanan ke kehidupan lampaunya untuk mempelajari tentang sejarah dirinya dengan Daniel. Sementara itu, Daniel dengan susah payah mencari Luce sebelum sesuatu di masa lalunya merubah masa depan mereka.

Aku menikmati Passion karena buku ini menceritakan sejarah Luce dan Daniel's long love story. Sepanjang buku ini kita akhirnya bisa melihat betapa Luce dan Daniel saling mencintai. Sangat menarik melihat gimana kedua karakter telah berubah selama bertahun-tahun dan bagaimana Daniel menghadapi kehilangan Luce berkali-kali.

Sebuah aspek yang aku sukai dari Passion adalah di chapter-chapternya Luce dan Daniel bergantian menjadi narrator jadi akhirnya aku bisa masuk ke dalam kepala Daniel. Alur buku ini agak lambat tapi memberikan banyak latar belakang sejarah mereka. Pengenalan karakter baru, Bill, juga sebuah tambahan bagus untuk ceritanya. Passion, bagaimanapun, meninggalkanku banyak pertanyaan jadi aku bakal sangat mengantisipasi the final book, Rapture, yang keluar Spring 2012. The need of beautiful book, fulfilled! :D

Hereafter by Tara Hudson


Can there truly be love after death?

Drifting in the dark waters of a mysterious river, the only thing Amelia knows for sure is that she's dead. With no recollection of her past life—or her actual death—she's trapped alone in a nightmarish existence. All of this changes when she tries to rescue a boy, Joshua, from drowning in her river. As a ghost, she can do nothing but will him to live. Yet in an unforgettable moment of connection, she helps him survive.

Amelia and Joshua grow ever closer as they begin to uncover the strange circumstances of her death and the secrets of the dark river that held her captive for so long. But even while they struggle to keep their bond hidden from the living world, a frightening spirit named Eli is doing everything in his power to destroy their newfound happiness and drag Amelia back into the ghost world . . . forever.

Thrilling and evocative, with moments of pure pleasure, Hereafter is a sensation you won't want to miss.


Buat seseorang yang baca buku seolah-olah hidupnya bergantung pada itu, hal yang paling mengganggu dalam literatur adalah: buku yang idenya bagus, tapi nyatanya, nggak berhasil ditulis dengan baik.

Saat aku baca cover Hereafter, aku pikir itu bakal jadi buku yang bagus. Lalu saat aku berhasil dapet ARCnya aku seneng banget. Amelia, seorang hantu yang udah lama mati, jatuh cinta pada Joshua, salah satu dari orang yang memiliki keahlian untuk melihatnya. Sebelum Amelia bertemu Joshua, dia nggak tahu apa-apa tentang hidup dan matinya, kecuali yang dia pelajari dari mimpi buruk saat kejadian kematiannya. Sering dia bermimpi dirinya tenggelam di sungai di bawah High Bride Road, yang dia tahu sudah terjadi padanya bertahun-tahun yang lalu. Selama salah satu mimpi buruk ini, Amelia menemukan kalau dia bukan satu-satunya tenggelam, dan dia cepat-cepat berenang untuk menolong Joshua. Setelah menyelamatkan hidupnya, Amelia mulai mengalami hal-hal yang belum pernah dia rasakan sejak mati: memori, nuansa angin, dan, tentu saja, cinta.

Menurutku cerintanya terdengar menarik, dan aku berjuang untuk nyelesain buku yang sedang aku baca sebelum membuka yang satu ini. Setelah speed-reading sekitar seratus halaman, akhirnya aku bisa mulai membaca Hereafter.

Ide buku ini bagus, tapi jujur aja, aslinya nggak begitu bagus. The romance antara Joshua dan Amelia terlalu cheesy dan berlebihan buat seleraku, dan seperti ada lompatan di endingnya. Aku nggak pernah merasa "just one more chapter."

Aku pikir a lot of romance-crazy girls jelas bakal suka buku ini. Kalau kamu salah satu dari mereka, aku bakal bilang ya, baca aja. But for my own personal tastes, I’d have to give it a three out of five rating.