The Night Circus by Erin Morgenstern


The circus arrives without warning. No announcements precede it. It is simply there, when yesterday it was not. Within the black-and-white striped canvas tents is an utterly unique experience full of breathtaking amazements. It is called Le Cirque des RĂªves, and it is only open at night.

But behind the scenes, a fierce competition is underway—a duel between two young magicians, Celia and Marco, who have been trained since childhood expressly for this purpose by their mercurial instructors. Unbeknownst to them, this is a game in which only one can be left standing, and the circus is but the stage for a remarkable battle of imagination and will. Despite themselves, however, Celia and Marco tumble headfirst into love—a deep, magical love that makes the lights flicker and the room grow warm whenever they so much as brush hands.

True love or not, the game must play out, and the fates of everyone involved, from the cast of extraordinary circus per­formers to the patrons, hang in the balance, suspended as precariously as the daring acrobats overhead.

Written in rich, seductive prose, this spell-casting novel is a feast for the senses and the heart.

The Night Circus by Erin Morgenstern is absolutely masterful dan setelah membacanya, aku tidak ragu lagi mengatakan ini adalah buku favoritku di 2011. The Night Circus adalah salah satu buku yang sangat jarang kita jumpai dan adalah salah satu buku yang meninggalkan kesan pada pembaca. Jenis yang kamu menemukan dirimu mengambil dan membacanya lebih dari sekali, dan setiap kali Anda membacanya lagi, sisi lain dari kebrilianan itu terungkap.

The story started in spurts, dengan chapters pendek yang membingungkanku sampai akhirnya aku mulai mengerti alirannya. Semuanya terikat bersama dengat baik, dan kamu akan menyukai masterpice yang mempesona ini.

Prosanya lirikal dan hampir puitis dan dengan sensasi yang menciptakan dunia yang membuat pembaca ingin merasakannya sendiri. The book is a feast for the senses. Saat kamu membaca, kamu merasakan sutra gaun yang dikenakan salah satu pemain, merasakan makanan di 'midnight dinners', atau mencium bau karamel di udara saat kamu berjalan dari tenda ke tenda menjelajahi semua kesenangan yang ditawarkan sirkus.

Karakter-karakternya unik dan bervariasi. I loved all the characters, buku ini dipenuhi dengan karakter-karakter yang menurutku 'lovable', terutama 'the twins'. I loved Celia, dan mengharapkan masa kecil yang lebih baik untuknya. Aku tidak peduli dengan ayahnya sama sekali--what kind of (insert not-so-nice word here) yang menggabungkan anaknya untuk sesuatu seperti ini? Marco sedikit lebih misterius dari Celia--kita tidak tahu apapun selain seleksinya, pendidikannya, dan pekerjaannya dengan sang 'proprietor' sirkus, Christopher Lefevre. Dia mengenali Celia saat mereka bertemu, walaupun Celia tidak tahu bahwa dia adalah lawannya. Aku terkejut bahwa dia tidak mengambil keuntungan dari pengetahuan itu, tapi orang seperti itulah dia. We can't have Celia falling for a jerk, after all...

The Night Circus by Erin Morgenstern is to me, much more than a book. It is an experience to be savoured and treasured by all of those who read it.

0 comments: